LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR
– DASAR ILMU TANAH
A C A R A 4
PENGENALAN DENGAN INDERA
O l e h
N
a m a :
Sofyan Ali
N
I M :
A0B012030
R
o m b o n g a n : 2 – D3
PSL
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
PURWOKERTO
2012
BAB I.
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Tanah secara Edhapologi adalah tubuh
alam yang disintesiskan dalam bentuk penampang (ada horizon-horizon), terdiri
dari berbagai hancuran mineral dan bahan organik yang menyelimuti bumi dan
dapat memberi atau menyediakan makanan, air udara bagi tumbuhan. Tanah
mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim, serta jasad hidup yang
bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu. Tanah dalam
pertanian mempunyai peranan sebagai media tumbuh tanaman dalam hal tempat akar
memenuhi cadangan makanan, cadangan nutrisi (hara) baik yang berupa ion-ion
organik maupun anorganik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan
pengetahuan dalam mengetahui sifat fisik tanah seperti warna tanah, tekstur
tanah, struktur tanah, konsistensi tanah dan lain-lain.
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,
yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan
dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat
tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk,
jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.
Untuk meneliti sifat-sifat tanah di
lapangan dan mengklasifikasikannya ke dalam suatu ordo, maka kita dapat
melakukan suatu pengamatan melalui profil tanah, Dengan mengamati profil tanah,
kita dapat menganalisa tekstur, struktur, konsistensi, warna tanah, bahan
organik, aktivitas fauna, perakaran yang terdapat dalam tanah, dan sebagainya
pada suatu wilayah.tentunya Pengamatan pada profil tanah tidak dapat dilakukan
secara individual. Dikarenakan dalam suatu pengamatan, setiap orang akan
berbeda dalam mengkelaskan (misal tekstur dan struktur), dibutuhkan
sensitivitas/kejelian setiap orang dalam menginterpretasikan suatu sifat tanah.
B. TUJUAN
Dapat menetapkan warna dasar
beberapa jenis tanah dengan menggunakan buku Munsell Soil Color Chart,
menetapkan tekstur tanah ,menetapkan struktur tanah, menetapkan berbagai jenis
tanah dalam keadaan basah, lembab, dan kering.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah adalah suatu benda alami yang
terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral
sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium
pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan
dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya
waktu pertumbuhan.
Untuk meneliti sifat-sifat tanah di
lapangan dan mengklasifikasikannya ke dalam suatu ordo, maka kita dapat
melakukan suatu pengamatan melalui profil tanah, Dengan mengamati profil tanah,
kita dapat menganalisa tekstur, struktur, konsistensi, warna tanah, bahan
organik, aktivitas fauna, perakaran yang terdapat dalam tanah, dan sebagainya
pada suatu wilayah.tentunya Pengamatan pada profil tanah tidak dapat dilakukan
secara individual. Dikarenakan dalam suatu pengamatan, setiap orang akan
berbeda dalam mengkelaskan (misal tekstur dan struktur), dibutuhkan
sensitivitas/kejelian setiap orang dalam menginterpretasikan suatu sifat tanah.
Menurut
Haridjadja (1980) tekstur tanah adalah distribusi besar butir-butir tanah atau
perbandingan secara relatif dari besar butir-butir tanah. Butir-butir tersebut
adalah pasir, debu dan liat. Gabungan dari ketiga fraksi tersebut dinyatakan
dalam persen dan disebut sebagai kelas tekstur. Pada umumnya tanah asli
merupakan campuran dari butiran-butiran yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda
(Braja 1993).
Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Kelas tekstur tanah
dikelompokkan berdasarkan perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan
liat. Tanah-tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil
sehingga sulit menyerap (menahan) air dan unsur hara. Tanah-tanah bertekstur
liat mempunyai luas permukaan yang besar sehingga kemampuan menahan air dan
menyediakan unsur hara tinggi (Hardjowigeno 1995). Dalam sistem klasifikasi
tanah berdasarkan tekstur, tanah diberi nama atas dasar komponen utama yang
dikandungnya, misalnya lempung berpasir (sandy clay), lempung berlanau (silty
clay), dan seterusnya (Braja 1993).
BAB III
METODE KERJA
A. ALAT DAN BAHAN
Alat yang
digunakan dalam praktikum Acara IV Pengamatan tanah Dengan Indra antara lain
cawan porselin, botol semprot, colet/spatel dan buku Munsell Soil Color Chart.
Bahan yang digunakan antara lain contoh tanah halus (<0,5mm) dan tanah yang
masih berbentuk gumpalan (Inseptisol, Andisol, Ultisol, Vertisol, Entisol).
B. PROSEDUR
KERJA
1.
Warna Tanah
Diambil sedikit tanah
gumpal yang lembab secukupnya (permukaanya tidak mengkilap), diletakkan di
bawah lubang kertas buku Munsell Soil Collor Chart. Dicatat notasi warna (Hue,
Value, chroma) dan nama warna. Penamatan warna tanah tidak boleh terkena cahaya
matahari langsung.
2.
Tekstur Tanah
Penetapan tekstur tanah
dilapang dilakukan dengan cara merasakan atau meremas tanah antara ibu jari dan
jari telunjuk. Diambil sebongkah tanah kira-kira sebesar kelereng, basahi
dengan air hingga tanah dapat ditekan.
3.
Struktur Tanah
Sebongkah tanah diambil
dari horison tanah, kemudian dipecah dengan cara menekan dengan jari atau
dengan dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Sehingga bongkah tanah akan pecah secara
alami. Pecahan tersebut menjadi agregat mikro (ped) yang merupakan kelas
struktur tanah.
4.
Konsistensi
Contoh tanah dalam
berbagai kandungan air diamati dengan cara dipijit dengan ibu jari dan
telunjuk. Pengamatan dimulai pada kondisi kering, lembab dan basah dengan cara
menambah air pada contoh tanahnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL
a.
Tesktur dan Warna Tanah
|
JENIS TANAH
|
WARNA TANAH
|
|
NO
|
NOTASI WARNA
|
NAMA WARNA
|
TEKSTUR
|
1
|
VERTISOL
|
10 YR 3/1
|
VERY DARK
GRAY
|
LEMPUNG
BERLIAT
|
2
|
ANDISOL
|
10 YR 2/1
|
BLACK
|
LEMPUNG
BERPASIR
|
3
|
ULTISOL
|
5 YR 4/6
|
YELLOWISH RED
|
LIAT GUMPAL
|
4
|
ENTISOL
|
10 YR 4/2
|
DARK GRAYISH
BROWN
|
LIAT BERDEBU
|
5
|
INCEPTISOL
|
10 YR 5/4
|
YELLOWISH
BROWN
|
LEMPUNG
|
a.
Struktur Tanah
NO.
|
JENIS TANAH
|
TIIPE
|
KELAS
|
DERAJAT
|
1
|
Ultisol
|
Gumpal
|
Halus
|
2 sedang
|
2
|
Entisol
|
Gumpal
|
Sangat Halus
|
1 lembut
|
3
|
Vertisol
|
Gumpal
|
Halus
|
3 keras
|
4
|
Inseptisol
|
Gumpal
|
Sangat Halus
|
2 sedang
|
5
|
Andisol
|
Gumpal
|
Halus
|
1 lembut
|
b.
Konsistensi Tanah
NO.
|
Jenis Tanah
|
Konsistensi
Tanah
|
Konsistensi
Lembab
|
Konsistensi
Kering
|
Kelekatan
|
Keliatan
|
1
|
Ultisol
|
SS
|
PS
|
t
|
sh
|
2
|
Entisol
|
SS
|
P
|
t
|
sh
|
3
|
Vertisol
|
SS
|
P
|
t
|
sh
|
4
|
Inseptisol
|
SS
|
PS
|
t
|
sh
|
5
|
Andisol
|
SS
|
PO
|
t
|
sh
|
A.
PEMBAHASAN
Definisi tanah menurut
Foth adalah bahan mineral yang tidak pepat (unconsolidated) pada permukaan
tanah yang dipengaruhi oleh factor-faktor genetic dan lingkungan, yaitu:
iklim,organisme serta topografi yang semuanya berlangsung pada suatu periode.
Tanah itu adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang
sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) terhadap bahan-bahan
alam (natural material) dipermukaan bumi.(Hakim, 1986).
Warna
merupakan salah satu sifat fisik tanah yang lebih banyak digunakan untuk
pendeskripsian karakter tanah, karena tidak mempunyai efek langsung terhadap
tetanaman tetapi secara tidak langsung berpengaruh lewat dampaknya terhadap
temperatur dan kelembapan tanah. Warna tanah dapat meliputi putih, merah,
coklat, kelabu, kuning dan hitam, kadangkala dapat pula kebiruan atau
kehijauan. Kebanyakan tanah mempunyai warna yang tidak murni, tetapi campuran
kelabu, coklat dan bercak, kerapkali 2-3 warna terjadi dalam bentuk spot-spot,
disebut karatan. (Tan Kim, 1995).
Intensitas warna tanah
dipengaruhi tiga faktor berikut: (1) jenis mineral dan jumlahnya, (2) kandungan
bahan organik tanah, dan (3) kadar air tanah dan tingkat hidratasi. Tanah yang
mengandung mineral feldspar, kaolin, kapur, kuarsa dapat menyebabkan warna
putih pada tanah. Jenis mineral feldspar menyebabkan beragam warna dari putih
sampai merah. Hematit dapat menyebabkan warna tanah menjadi merah sampai merah
tua. Makin tinggi kandungan bahan organik maka warna tanah makin gelap (kelam)
dan sebaliknya makin sedikit kandungan bahan organik tanah maka warna tanah
akan tampak lebih terang. Tanah dengan kadar air yang lebih tinggi atau lebih
lembab hingga basah menyebabkan warna tanah menjadi lebih gelap (kelam).
Sedangkan tingkat hidratasi berkaitan dengan kedudukan terhadap permukaan air
tanah, yang ternyata mengarah ke warna reduksi (gleisasi) yaitu warna kelabu
biru hingga kelabu hijau (Madjid, 2009)
Tekstur
tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang dinyatakan
sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand) (berdiameter 2,00-0,20 mm atau 2000-200
µm, debu (slit) (berdiameter 0,20-
0,002 mm atau 200- 2µm) dan liat (clay)
(<2 µm). Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :
a)
Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung
minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung.
b)
Tanah bertekstur halus atau tanah berliat mengandung minimal 37,5 % liat atau
bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam).
c) Tanah bertekstur sedang atau
tanah berlempung. (Hanafiah, 2009).
Struktur
tanah menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel tanah primer (pasir,
debu, dan liat) sampai pada partikel-partikel sekunder atau ped disebut juga
agregat. Struktur suatu horizon yang berbeda satu profil tanah merupakan satu ciri penting
tanah, seperti warna tekstur atau komposisi kimia. Struktur mengubah pengaruh
tekstur dengan memperhatikan hubungan kelembaban udara. Struktur berkenbang
tidak dari satu butir tunggal maupun dari keadaan pejal. Warna merupakan sifat
tanah yang nyata dan mudah dikenali. (Foth, 1998)
Konsistensi
tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah
dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. (Hardjowigeno, 1992)
Penetapan
konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu: basah, lembab, dan
kering. Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi
kadar air tanah di atas kapasitas lapang (field cappacity). Konsistensi lembab
merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar
kapasitas lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada
kondisi kadar air tanah kering udara. (Abdul Madjid, 2009)
Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi
butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain.
(Hardjowigeno, 1992)
Manfaat mengetahui
warna, tekstur, struktur dan konsistensi tanah antara lain: Kita dapat
menentukan macam-macam warna tanah serta dapat menentukan notasi warna, nama
warna dan tekstur tanah berdasarkan buku panduan yang ada.
Faktor yang mempengaruhi warna dan penyebab
perbedaan warna permukaan tanah umumnya oleh perbedaan kandungan bahan organik,
warna tanah semakin gelap tinggi akan kandungan bahan organik, warna tanah
semakin gelap. Faktor yang mempengaruhi tekstur dan struktur adalah
perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat. Kasar halusnya tanah
di tunjukkan dalam kelas sebaran besar butir yang mencakup seluruh tanah.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi konsistensi antara lain kelembaban,
kelekatan, plastisitas, dan bahan organik yang ada dalam tanah.
Menurut Buringh (1970) dalam Munir(1996) adalah proses pembentukan tanah-tanah
abu vulkanis di wilayah tropika basah meliputi : hidrolisis secara intensif,
andosolisasi, irreversible drying, melanisasi dan pembentukan padas. Andisol di
Indonesia merupakan tanah yang cukup subur untuk dikembangkan sebagai lahan
pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
Sasaran pokok cara kerja
penetapan tektur tanah adalah menentukan agihan ukuran jarak penyusun fasa
padat tanah. Pada acara praktikum ini uji tekstur tanah dilaksanakan dengan
menguji suatu massa contoh tanah diantara muka ibu jari dan telunjuk, serta
memperhatikan rasa tanah dan sensai yang muncul (Poerwowidodo, 1991).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum kali ini diperoleh data hasil dari masing-masing percobaan
yaitu
1. Jenis tanah Inceptisol notasi warna 10 YR 5/4 dengan nama warnanya adalah Yellowish Brown dan bertekstur lempung
liat.Struktur tanahnya bertipe
gumpal, dengan kelas sangat
halus, dan derajatnya adalah cukupan. Konsistensi basah kelekatan SS
(Sligtly Sticky) keliatan PS
(Sligtly plastic), konsistensi
lembab vf (very
vriable), konsistensi kering h
(hard).
2. Jenis tanah Ultisol notasi warna 5 YR 4/6 dengan nama warnanya adalah Yellowish
Red dan bertekstur liat
gumpal.Struktur tanahnya
bertipe gumpal, dengan
kelas sangat halus, dan
derajatnya adalah cukupan.
Konsistensi basah kelekatan SS (Sticky)
keliatan PS (slightyly plastic), konsistensi lembab t (firm), konsistensi kering sh (slightly hard).
3. Jenis tanah Vertisol notasi warna 10 YR 3/1 dengan nama warnanya adalah Very
Dark Gray dan bertekstur lempung
berliat.Struktur tanahnya
bertipe gumpal, dengan
kelas sedang, dan
derajatnya adalah 3 (kuat). Konsistensi basah kelekatan ss (slightly sticky) keliatan P (plastic), konsistensi lembab t (firm), konsistensi kering sh (slightly hard).
4. Jenis tanah Entisol notasi warna 10 YR 4/2 dengan nama warnanya adalah Dark
Grayish Brown dan bertekstur liat
berdebu.Struktur tanahnya
bertipe gumpal, dengan
kelas sedang, dan
derajatnya adalah 1.
Konsistensi basah kelekatan SS (Slightly Sticky) keliatan P (plastic), konsistensi lembab t (firm), konsistensi kering sh (slightly hard).
5. Jenis tanah Andisol notasi warna 10 YR 2/1 dengan nama warnanya adalah Black
dan bertekstur liat
berpasir.Struktur tanahnya
bertipe gumpal, dengan
kelas sedang, dan
derajatnya adalah 1.
Konsistensi basah kelekatan SS (Slightly Sticky) keliatan PO (non plastic), konsistensi lembab t (firm), konsistensi kering sh (slightly hard).
B.
SARAN
Seharusnya pada
praktikum pengenalan dengan indera di lakukan secara benar agar data yang di
hasilkan sesuai dengan buku Munsell Soil Colour Chart.
DAFTAR PUSTAKA
Foth, Henry d. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada
University Press : Yogyakarta.
Hanafiah, Kemas A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Pt. Raja
Grafindo Persada : Jakarta.
Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo
: Jakarta
Majid, Abdul. 2009. “Sifat Fisika Tanah (Bagian 5: Konsistensi
Tanah”.
Koorevaar, D.,G.
Menelik and C. Dirksen. 1987. Element of Soil Physics. Development inSoil
Science 13 (Anasir Fisika Tanah – Perkembangan di Dalam Ilmu Tanah 13,Alih
Bahasa B.D. Kertonegoro dan S. Soetarmodjo). Jurusan Tanah FakultasPertanian
Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.