Jumat, 14 Desember 2012

Biofertilizer

       Petani organik sangat alergi dengan pupuk-pupuk kimia atau pupuk sintetik lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman, petani organik umumnya mengandalkan kompos sebagai sumber utama nutrisi tanaman. Sayangnya kandungan hara kompos rendah. Kompos yang sudah matang kandungan haranya kurang lebih : 1.69% N, 0.34% P2O5, dan 2.81% K. Dengan kata lain seratus kilogram kompos setara dengan 1.69 kg Urea, 0.34 kg SP 36, dan 2.18 kg KCl. Misalnya untuk memupuk padi yang kebutuhan haranya kg Urea/ha, kg SP 36/ha dan kg KCl/ha, maka kompos yang dibutuhkan kurang lebih sebanyak ton kompos/ha. Jumlah kompos yang demikian besar memerlukan tenaga kerja yang lebih banyak dan berimplikasi pula pada biaya produksi. Mikroba-mikroba tanah banyak yang berperan di dalam penyediaan maupaun penyerapan unsur hara bagi tanaman. Tiga unsur hara penting tanaman, yaitu Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K) seluruhnya melibatkan aktivitas mikroba tanah. Hara N sebenarnya tersedia melimpah di udara. Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tidak dapat langsung diserap oleh tanaman. Tidak ada satupun tanaman yang dapat menyerap N dari udara. N harus difiksasi/ditambat oleh mikroba tanah dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dengan tanaman dan ada pula yang hidup bebas di sekitar perakaran tanaman. Mikroba penambat N simbiotik antara lain : Rhizobium sp. Rhizobium sp hidup di dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan (leguminose). Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya: Azospirillum sp dan Azotobacter sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non simbiotik dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.Mikroba tanah lain yang berperan di dalam penyediaan unsur hara tanaman adalah mikroba pelarut fosfat (P) dan kalium (K). Tanah-tanah yang lama diberi pupuk superfosfat (TSP/SP 36) umumnya kandungan P-nya cukup tinggi (jenuh). Namun, hara P ini sedikit/tidak tersedia bagi tanaman, karena terikat pada mineral liat tanah yang sukar larut. Di sinilah peranan mikroba pelarut P. Mikroba ini akan melepaskan ikatan P dari mineral liat tanah dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp, Penicillium sp, Zerowilia lipolitika, Pseudomonas sp, … ,………… Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K. Kelompok mikroba lain yang juga berperan dalam penyerapan unsur P adalah Mikoriza. Setidaknya ada dua jenis mikoriza yang sering dipakai untuk biofertilizer, yaitu: ektomikoriza dan endomikoriza. Ektomikoriza seringkali ditemukan pada tanaman-tanaman keras/berkayu, sedangkan endomikoriza ditemukan pada banyak tanaman, baik tanaman berkayu atau bukan. Mikoriza hidup bersimbiosis pada akar tanaman. Mikoriza berperan dalam melarutkan P dan membantu penyerapan hara P oleh tanaman. Selain itu tanaman yang bermikoriza umumnya juga lebih tahan terhadap kekeringan. Contoh mikoriza yang sering ditemukan adalah Glomus sp dan Gigaspora sp.Beberapa mikroba tanah juga mampu menghasilkan hormon tanaman yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Hormon yang dihasilkan oleh mikroba akan diserap oleh tanaman sehingga tanaman akan tumbuh lebih cepat atau lebih besar. Kelompok mikroba yang mampu menghasilkan hormon tanaman, antara lain: Pseudomonas sp dan Azotobacter sp. Mikroba-mikroba tanah yang bermanfaat untuk melarutkan unsur hara, membantu penyerapan unsur hara, maupun merangsang pertumbuhan tanaman diformulasikan dalam bahan pembawa khusus dan digunakan sebagai biofertilizer untuk pertanian organik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh BPBPI mendapatkan bahwa biofertilizer setidaknya dapat mensuplai lebih dari setengah kebutuhan hara tanaman. Biofertilizer yang dikembangkan oleh BPBPI antara lain: Emas, Rhiphosant, Kamizae, dan Simbionriza. 

Sumber www.http://faperta.ipb.ac.id (Artikel Pertanian – Biofertilizer)

Kamis, 13 Desember 2012

Mengetahui Watak Seseorang



Untuk mengetahui watak atau sifat seseorang maupun sifat diri sendiri,bacalah baik-baik suatu ilustrasi/cerita sebagaimana dibawah ini:

Umpamanya anda berdiri ditengah perempatan jalan dan berencana melanjutkan perjalanan.Ketika anda melihat ke barat,seekor harimau yang siap menerkam anda jika berani melalui jalan itu.
Lalu,Anda melihat ketimur,dijalan itu nampak seekor ular besar yang siap memangsa anda jika anda melewati jalan itu.Lalu anda melihat kearah lain yaitu utara.Disitu terdapat lautan besar yang harus anda lewati tanpa perahu/kapal.
Lalu anda melihat kearah selatan,ternyata ada api besar yang berkobar-kobar amat tingginya.Kemanakah anda akan memilih arah perjalanan yang semuanya berbahaya?Sedangkan berdiam diri tidak akan mungkin karena anda akan mati kelaparan.
Nah,Cobalah anda pikir dalam-dalam jalan manakah yang menurut anda harus dilalui itu?Dari pilihan arah itulah maka watak/karakter anda akan terbaca.
Jika Anda memilih jalan...

yang ada harimaunya,maka sifat anda seperti harimau.Sabar,pendiam,tidak berbahaya jika tidak lapar.Orang yang memiliki sifat seperti ini dapat dijadikan temen asalkan dituruti kehendaknya dan ia nantinya bisa membuat orang celaka jika sudah tidak senang lagi dengan orang tersebut.
Jika anda memilih jalan yangg ada ularnya,maka sifat anda seperti ular dimana akal dan pikiran anda itu berbelit belit,inginnya menguasai orang lain.Harap berhati-hati dengan orang yang punta sifat sperti ini.
Jika anda memilih jalan yang terdapat lautan besar,maka sifat anda seperti lautan.Walaupun tampak lemah,air memiliki kekuatan yang luar biasa.Anda tidak mudah ditipu orang dan menunjukkan sifat anda yang berpikir jauh dalam memecahkan suatu persoalan.Keinginan anda akan dapat dicapai setelah melalui berbagai macam rintangan.
Jika anda memilih jalan yang ada api berkobar-kobar,maka anda adalah orang yang memiliki kemauan keras,cepat mengambil tindakan akan tetapi anda lekas percaya kepada orang lain.
Ini hanyalah pertanyaan semata yang bisa digunakan sebagai suatu cara mengetahui watak orang lain maupun diri sendiri.Namun,janganlah anda terikat dengan pertanyaan dan jawaban ini.Setiap orang berbeda-beda sifat/wataknya.Banyak faktor yang mempengaruhinya.Namun,pertanyaan dan jawaban diatas sudah terbukti dibanyak orang.Semoga bermanfaat!!!
Sumber : infogue.com

Praktikum Dastan Acara IV Pengenalan Dengan Indera


LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR  – DASAR ILMU TANAH


A C A R A  4
PENGENALAN DENGAN INDERA




                                               O l e h                
                                          N a m a                         : Sofyan Ali
                                          N I M                           : A0B012030
                                          R o m b o n g a n          : 2 – D3 PSL
                       


KEMENTERIAN  PENDIDIKAN  DAN  KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2012




 BAB I.
PENDAHULUAN




A.    LATAR BELAKANG



Tanah secara Edhapologi adalah tubuh alam yang disintesiskan dalam bentuk penampang (ada horizon-horizon), terdiri dari berbagai hancuran mineral dan bahan organik yang menyelimuti bumi dan dapat memberi atau menyediakan makanan, air udara bagi tumbuhan. Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim, serta jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu. Tanah dalam pertanian mempunyai peranan sebagai media tumbuh tanaman dalam hal tempat akar memenuhi cadangan makanan, cadangan nutrisi (hara) baik yang berupa ion-ion organik maupun anorganik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan pengetahuan dalam mengetahui sifat fisik tanah seperti warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah dan lain-lain.
    Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.
Untuk meneliti sifat-sifat tanah di lapangan dan mengklasifikasikannya ke dalam suatu ordo, maka kita dapat melakukan suatu pengamatan melalui profil tanah, Dengan mengamati profil tanah, kita dapat menganalisa tekstur, struktur, konsistensi, warna tanah, bahan organik, aktivitas fauna, perakaran yang terdapat dalam tanah, dan sebagainya pada suatu wilayah.tentunya Pengamatan pada profil tanah tidak dapat dilakukan secara individual. Dikarenakan dalam suatu pengamatan, setiap orang akan berbeda dalam mengkelaskan (misal tekstur dan struktur), dibutuhkan sensitivitas/kejelian setiap orang dalam menginterpretasikan suatu sifat tanah.



B.  TUJUAN



Dapat menetapkan warna dasar beberapa jenis tanah dengan  menggunakan buku Munsell Soil Color Chart, menetapkan tekstur tanah ,menetapkan struktur tanah, menetapkan berbagai jenis tanah dalam keadaan basah, lembab, dan kering.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA




Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.
Untuk meneliti sifat-sifat tanah di lapangan dan mengklasifikasikannya ke dalam suatu ordo, maka kita dapat melakukan suatu pengamatan melalui profil tanah, Dengan mengamati profil tanah, kita dapat menganalisa tekstur, struktur, konsistensi, warna tanah, bahan organik, aktivitas fauna, perakaran yang terdapat dalam tanah, dan sebagainya pada suatu wilayah.tentunya Pengamatan pada profil tanah tidak dapat dilakukan secara individual. Dikarenakan dalam suatu pengamatan, setiap orang akan berbeda dalam mengkelaskan (misal tekstur dan struktur), dibutuhkan sensitivitas/kejelian setiap orang dalam menginterpretasikan suatu sifat tanah.
Menurut Haridjadja (1980) tekstur tanah adalah distribusi besar butir-butir tanah atau perbandingan secara relatif dari besar butir-butir tanah. Butir-butir tersebut adalah pasir, debu dan liat. Gabungan dari ketiga fraksi tersebut dinyatakan dalam persen dan disebut sebagai kelas tekstur. Pada umumnya tanah asli merupakan campuran dari butiran-butiran yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda (Braja 1993).
Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Kelas tekstur tanah dikelompokkan berdasarkan perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan liat. Tanah-tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil sehingga sulit menyerap (menahan) air dan unsur hara. Tanah-tanah bertekstur liat mempunyai luas permukaan yang besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi (Hardjowigeno 1995). Dalam sistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur, tanah diberi nama atas dasar komponen utama yang dikandungnya, misalnya lempung berpasir (sandy clay), lempung berlanau (silty clay), dan seterusnya (Braja 1993).


BAB III
METODE KERJA



A.    ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam praktikum Acara IV Pengamatan tanah Dengan Indra antara lain cawan porselin, botol semprot, colet/spatel dan buku Munsell Soil Color Chart. Bahan yang digunakan antara lain contoh tanah halus (<0,5mm) dan tanah yang masih berbentuk gumpalan (Inseptisol, Andisol, Ultisol, Vertisol, Entisol).

B.  PROSEDUR KERJA

1.      Warna Tanah
Diambil sedikit tanah gumpal yang lembab secukupnya (permukaanya tidak mengkilap), diletakkan di bawah lubang kertas buku Munsell Soil Collor Chart. Dicatat notasi warna (Hue, Value, chroma) dan nama warna. Penamatan warna tanah tidak boleh terkena cahaya matahari langsung.
2.      Tekstur Tanah
Penetapan tekstur tanah dilapang dilakukan dengan cara merasakan atau meremas tanah antara ibu jari dan jari telunjuk. Diambil sebongkah tanah kira-kira sebesar kelereng, basahi dengan air hingga tanah dapat ditekan.
3.      Struktur Tanah
Sebongkah tanah diambil dari horison tanah, kemudian dipecah dengan cara menekan dengan jari atau dengan dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Sehingga bongkah tanah akan pecah secara alami. Pecahan tersebut menjadi agregat mikro (ped) yang merupakan kelas struktur tanah.
4.      Konsistensi
Contoh tanah dalam berbagai kandungan air diamati dengan cara dipijit dengan ibu jari dan telunjuk. Pengamatan dimulai pada kondisi kering, lembab dan basah dengan cara menambah air pada contoh tanahnya.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN



A.    HASIL


a.       Tesktur dan Warna Tanah

JENIS TANAH
WARNA TANAH

NO
NOTASI WARNA
NAMA WARNA
TEKSTUR
1
VERTISOL
10 YR 3/1
VERY DARK GRAY
LEMPUNG BERLIAT
2
ANDISOL
10 YR 2/1
BLACK
LEMPUNG BERPASIR
3
ULTISOL
5 YR 4/6
YELLOWISH RED
LIAT GUMPAL
4
ENTISOL
10 YR 4/2
DARK GRAYISH BROWN
LIAT BERDEBU
5
INCEPTISOL
10 YR 5/4
YELLOWISH BROWN
LEMPUNG



a.       Struktur Tanah
NO.
JENIS TANAH
TIIPE
KELAS
DERAJAT
1
Ultisol
Gumpal
Halus
2 sedang
2
Entisol
Gumpal
Sangat Halus
1 lembut
3
Vertisol
Gumpal
Halus
3 keras
4
Inseptisol
Gumpal
Sangat Halus
2 sedang
5
Andisol
Gumpal
Halus
1 lembut


b.      Konsistensi Tanah

NO.
Jenis Tanah
Konsistensi Tanah
Konsistensi Lembab
Konsistensi Kering
Kelekatan
Keliatan
1
Ultisol
SS
PS
t
sh
2
Entisol
SS
P
t
sh
3
Vertisol
SS
P
t
sh
4
Inseptisol
SS
PS
t
sh
5
Andisol
SS
PO
t
sh




A.    PEMBAHASAN


Definisi tanah menurut Foth adalah bahan mineral yang tidak pepat (unconsolidated) pada permukaan tanah yang dipengaruhi oleh factor-faktor  genetic dan lingkungan, yaitu: iklim,organisme serta topografi yang semuanya berlangsung pada suatu periode. Tanah itu adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) terhadap bahan-bahan alam (natural material) dipermukaan bumi.(Hakim, 1986).  

Warna merupakan salah satu sifat fisik tanah yang lebih banyak digunakan untuk pendeskripsian karakter tanah, karena tidak mempunyai efek langsung terhadap tetanaman tetapi secara tidak langsung berpengaruh lewat dampaknya terhadap temperatur dan kelembapan tanah. Warna tanah dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning dan hitam, kadangkala dapat pula kebiruan atau kehijauan. Kebanyakan tanah mempunyai warna yang tidak murni, tetapi campuran kelabu, coklat dan bercak, kerapkali 2-3 warna terjadi dalam bentuk spot-spot, disebut karatan. (Tan Kim, 1995).
Intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut: (1) jenis mineral dan jumlahnya, (2) kandungan bahan organik tanah, dan (3) kadar air tanah dan tingkat hidratasi. Tanah yang mengandung mineral feldspar, kaolin, kapur, kuarsa dapat menyebabkan warna putih pada tanah. Jenis mineral feldspar menyebabkan beragam warna dari putih sampai merah. Hematit dapat menyebabkan warna tanah menjadi merah sampai merah tua. Makin tinggi kandungan bahan organik maka warna tanah makin gelap (kelam) dan sebaliknya makin sedikit kandungan bahan organik tanah maka warna tanah akan tampak lebih terang. Tanah dengan kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab hingga basah menyebabkan warna tanah menjadi lebih gelap (kelam). Sedangkan tingkat hidratasi berkaitan dengan kedudukan terhadap permukaan air tanah, yang ternyata mengarah ke warna reduksi (gleisasi) yaitu warna kelabu biru hingga kelabu hijau (Madjid, 2009)
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand) (berdiameter 2,00-0,20 mm atau 2000-200 µm, debu (slit) (berdiameter 0,20- 0,002 mm atau 200- 2µm) dan liat (clay) (<2 µm). Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :
a)    Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung.
b)   Tanah bertekstur halus atau tanah berliat mengandung minimal 37,5 % liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam).
c) Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung. (Hanafiah, 2009).
              Struktur tanah menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel tanah primer (pasir, debu, dan liat) sampai pada partikel-partikel sekunder atau ped disebut juga agregat. Struktur suatu horizon yang berbeda satu profil tanah merupakan satu ciri penting tanah, seperti warna tekstur atau komposisi kimia. Struktur mengubah pengaruh tekstur dengan memperhatikan hubungan kelembaban udara. Struktur berkenbang tidak dari satu butir tunggal maupun dari keadaan pejal. Warna merupakan sifat tanah yang nyata dan mudah dikenali. (Foth, 1998)


Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. (Hardjowigeno, 1992)

Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu: basah, lembab, dan kering. Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah di atas kapasitas lapang (field cappacity). Konsistensi lembab merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara. (Abdul Madjid, 2009)

     Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. (Hardjowigeno, 1992)
    Manfaat mengetahui warna, tekstur, struktur dan konsistensi tanah antara lain: Kita dapat menentukan macam-macam warna tanah serta dapat menentukan notasi warna, nama warna dan tekstur tanah berdasarkan buku panduan yang ada.
        Faktor yang mempengaruhi warna dan penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya oleh perbedaan kandungan bahan organik, warna tanah semakin gelap tinggi akan kandungan bahan organik, warna tanah semakin gelap. Faktor yang mempengaruhi tekstur dan struktur adalah perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat. Kasar halusnya tanah di tunjukkan dalam kelas sebaran besar butir yang mencakup seluruh tanah. Sedangkan faktor yang mempengaruhi konsistensi antara lain kelembaban, kelekatan, plastisitas, dan bahan organik yang ada dalam tanah.
            Menurut Buringh (1970) dalam Munir(1996) adalah proses pembentukan tanah-tanah abu vulkanis di wilayah tropika basah meliputi : hidrolisis secara intensif, andosolisasi, irreversible drying, melanisasi dan pembentukan padas. Andisol di Indonesia merupakan tanah yang cukup subur untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
Sasaran pokok cara kerja penetapan tektur tanah adalah menentukan agihan ukuran jarak penyusun fasa padat tanah. Pada acara praktikum ini uji tekstur tanah dilaksanakan dengan menguji suatu massa contoh tanah diantara muka ibu jari dan telunjuk, serta memperhatikan rasa tanah dan sensai yang muncul (Poerwowidodo, 1991).




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN




A.    KESIMPULAN



Dari hasil praktikum kali ini diperoleh data hasil dari masing-masing percobaan yaitu
1. Jenis tanah Inceptisol notasi warna 10 YR 5/4 dengan nama warnanya  adalah Yellowish Brown dan bertekstur lempung liat.Struktur tanahnya bertipe gumpal, dengan kelas sangat halus, dan derajatnya adalah cukupan. Konsistensi basah kelekatan SS (Sligtly Sticky) keliatan PS (Sligtly plastic), konsistensi lembab vf (very vriable), konsistensi kering h (hard).
2. Jenis tanah Ultisol notasi warna 5 YR 4/6 dengan nama warnanya adalah Yellowish Red dan bertekstur liat gumpal.Struktur tanahnya bertipe gumpal, dengan kelas sangat halus, dan derajatnya adalah cukupan. Konsistensi basah kelekatan SS (Sticky) keliatan PS (slightyly plastic), konsistensi lembab t (firm), konsistensi kering sh (slightly hard).
3. Jenis tanah Vertisol notasi warna 10 YR 3/1 dengan nama warnanya  adalah Very Dark Gray dan bertekstur lempung berliat.Struktur tanahnya bertipe gumpal, dengan kelas sedang, dan derajatnya adalah 3 (kuat). Konsistensi basah kelekatan ss (slightly sticky) keliatan P (plastic), konsistensi lembab t (firm), konsistensi kering sh (slightly hard).
4. Jenis tanah Entisol notasi warna 10 YR 4/2 dengan nama warnanya  adalah Dark Grayish Brown dan bertekstur liat berdebu.Struktur tanahnya bertipe gumpal, dengan kelas sedang, dan derajatnya adalah 1. Konsistensi basah kelekatan SS (Slightly Sticky) keliatan P (plastic), konsistensi lembab t (firm), konsistensi kering sh (slightly hard).
5.  Jenis tanah Andisol notasi warna 10 YR 2/1 dengan nama warnanya  adalah Black dan bertekstur liat berpasir.Struktur tanahnya bertipe gumpal, dengan kelas sedang, dan derajatnya adalah 1. Konsistensi basah kelekatan SS (Slightly Sticky) keliatan PO (non plastic), konsistensi lembab t (firm), konsistensi kering sh (slightly hard).


B.     SARAN


Seharusnya pada praktikum pengenalan dengan indera di lakukan secara benar agar data yang di hasilkan sesuai dengan buku Munsell Soil Colour Chart.



DAFTAR PUSTAKA


Foth, Henry d. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Hanafiah, Kemas A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Pt. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo : Jakarta
Majid, Abdul. 2009. “Sifat Fisika Tanah (Bagian 5: Konsistensi Tanah”.
Koorevaar, D.,G. Menelik and C. Dirksen. 1987. Element of Soil Physics. Development inSoil Science 13 (Anasir Fisika Tanah – Perkembangan di Dalam Ilmu Tanah 13,Alih Bahasa B.D. Kertonegoro dan S. Soetarmodjo). Jurusan Tanah FakultasPertanian Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.